INDSATU.COM - Beberapa minggu lalu, saat sinyal tidak terjamah,saat kenangan berbicara lebih banyak dari waktu, ilmu yang lebih berharga dari harta.
Saat lelah terbayarkan oleh semangat,saat sedih yang beralih menjadi asa dan rasa.
Ini adalah perjalanan istimewa, perjalanan untuk sebuah misi mencerdaskan anak bangsa.
Tawa mereka,cerita mereka,celotehan mereka,semuanya seakan menyadarkan hati, bahwa kebahagiaan mereka merupakan motivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari haei ke hari.
5 hari 4 malam yang berkesan di negeri terpelosok tanpa sinyal tanpa aspal, menyenangkan dan penuh syukur. Negeri ini beruntung dengan segala sumber daya alamnya, namun juga punya PR tentang pemerataan pendidikan dan kesehatan
Kepada mereka yang jauh dari hiruk pikuk keramaian kota, negara berhutang atas hak pendidikan dan kesehatan yang layak dan setara.
Kepada mereka yang keramahan dan semangatnya tak pernah mati, kita harus saling memahami dan berbagi. Walaupun hanya sebulir padi.
Lihat mereka yang senyumnya tulus, masihkah kita tak punya malu untuk selalu mengeluh?
.
Kedatangan kami waktu itu tidak serta merta mengubah segalanya menjadi yang seharusnya, tapi semoga gambar dan cerita yang dibagikan teman-teman AMS akan menjadi bukti bahwa akses pendidikan yang layak bagi anak Indonesia belum sepenuhnya merata di semua wilayah.
Lalu kita masih kuat untuk sama-sama bergandengan tangan meskipun derita menghujam silih berganti. Kita juga masih bisa tertawa diantara keputusasaan yang menjerit untuk dilepas. Akunmasih suka melihat ironi di negeri ini. Aku masih suka mendengar jerit-jerit itu di negeri ini. Hanya mimpi yang mati-matian kalian kejar untuk lepas. Hanya mimpi yang pernah membuat kita,aku, dan mereka tidak mati tertindas
(teruslah membuka mata)
Kita mungkin tidak punya banyak yang dimiliki, tapi hal kecil yg kita punya bisa jadi bekal hidup orang lain. Jadi, jangan pernah berhenti berbagi.( Ind/ anggra)
0 Komentar