INDSATU — Banjir di berbagai belahan Kota Padang hingga Jum'at dinihari tak kunjung surut dan curah hujan masih tinggi. Para abdi Negara pun berdatangan meninjau kondisi warganya.
Pun halnya dengan Gubernur Sumbar Mahyeldi juga meninjau langsung kondisi masyarakat yang terdampak banjir di Kota Padang, Kamis malam (7/3/2024).
Peninjauan diawali Gubernur Mahyeldi ke RT 03/06 Kampung Durian Kelurahan Parak Gadang Timur, Kecamatan Padang Timur. Di sana Mahyeldi memuji gerak cepat dari para Ketua RT dan RW dalam mengkordinir upaya evakuasi warga.
"Seluruh warga sudah dievakuasi dan dipindahkan ke posko pengungsian sementara. Kami berharap, seluruh Ketua RT, RW, dan Lurah di daerah terdampak, mendata dan memastikan seluruh warganya sudah berada dalam kondisi aman," ujarnya.
Diketahui, masyarakat Kampung Durian yang rumahnya terendam banjir diarahkan untuk mengungsi di Masjid Al-Ihsan. Lokasi tersebut dinilai aman dari banjir karena bangunannya bertingkat.
Terkait kebutuhan pokok para pengungsi seperti logistik makanan dan selimut, Mahyeldi, memerintahkan Kepala Dinas Sosial Sumbar Syaifullah untuk berkoordinasi dengan Kepala Dinas Sosial Kota Padang, agar bisa segera diturunkan bantuan.
"Di daerah ini ada Masjid Al-Ihsan yang bangunannya punya dua lantai, sehingga dalam situasi seperti ini, lantai 2 bisa dimanfaatkan untuk mengungsi," jelas Mahyeldi.
Salah seorang warga Kampung Durian, Sri (50) menyebut banjir mulai menggenangi area pemukiman sejak pukul 15.00 wib, hingga akhirnya ketinggiannya mencapai 1,5 meter."Ini sudah mulai surut, sore tadi ketinggiannya mencapai 1,5 meter. Apalagi saat ini masih hujan, kemungkinan air akan naik kembali cukup besar. Jadi malam ini kami mengungsi dulu di Masjid supaya aman," ungkapnya.
Gubernur melanjutkan peninjauannya ke Jondol Rawang, Alai, dan Jati.
Mahyeldi menyebut, berdasarkan laporan sementara dari Kepala BPBD Sumbar, selain di Kota Padang juga ada beberapa daerah lainnya di Sumbar yang mengalami bencana banjir dan tanah longsor, seperti; Pesisir Selatan, Solok, Pariaman, Agam dan Pasaman. (*)
0 Komentar