Ketua LKAAM Sumbar Prof.Dr. Fauzi Bahar Tegas; Jangan Ada yang Menghina Gubernur Mahyeldi


Ketua LKAAM Sumbar Prof.Dr. Fauzi Bahar Tegas; Jangan Ada yang Menghina Gubernur ( Dok: Istimewa)




INDSATU - Ketua LKAAM Sumatera Barat Prof. Dr. Fauzi Bahar Dt. Nan Sati mengecam pernyataan yang merendahkan harkat dan martabat Gubernur Mahyeldi Ansharullah. “Apapun dan bagaimanapun beliau adalah Gubernur pilihan rakyat Sumbar yang harus kita hormati bersama”, ujar Fauzi Bahar Dt. Nan Sati mengawali sambutan saat silaturrahim di Auditorium gubernuran, Rabu 27/03.

Untuk itu Pak Gubernur tidak usah takut dan gentar, LKAAM Sumbar siap di depan membela pak gubernur, tegas Prof Fauzi Bahar disambut tepuk tangan anggota dan pengurus LKAAM se Sumbar.

Pernyataan tegas Prof. Dr. Fauzi Bahar Dt. Nan Sati adalah sekaitan pernyataan Bupati Solok Epyardi Asda yang sampai menyinggung pendidikan dan rekam jejak digital Mahyeldi yang katanya hanya seorang Garin Surau. Bagaimana dia bisa memimpin Sumbar?

Bupati yang sering melawan arus ini, menyatakan bahwa Gubernur dalam kunjungannya ke daerah kabupaten dan kota sering tidak memberi tahu pemerintah setempat. Termasuk ke kabupaten Solok. Puncak “berang alias marabo”(marah) Epyardi adalah ketika gubernur singgah sahur ke rumah salah satu warga di Jawi-Jawi, Guguak, Kecamatan Gunung Talang, Senin 18/03 sepekan lalu.

Seperti diberitakan Semangatnews.com, menurut Epyardi, gubernur itu tidak punya wilayah. Ia itu sifatnya koordinatif. Kok ndak tau belajar atau bertanya. Dan lagi setiap rumah gadang itu ada tungganainya. Tidak seenaknya datang tanpa memberi tahu., sebut Epyardi di video tersebut.

Lebih jauh Epyardi di vedio lain dengan moment yang sama, mempertanyakan kapasitas dan kemampuan Mahyeldi. Lihat jejak digitalnya. Ia tamatan dimana.Organisasinya apa. Ia hanya sebagai garin di Mushalla. Tutur Epyardi yang mengaku apa yang telah diperbuatnya untuk Sumbar yang terdiri dari 19 kabupaten/kota.(Baca linkhttps://www.semangatnews.com/gubernur-tak-sowan-bupati-solok-marabo-emangnya-ini-negara-pks/)

Menurut Ketua LKAAM Fauzi Bahar Dt. Nan Sati yang baru saja mendapat gelar profesor dari UNIVERSITAS Asean Internasional Malaysia, dengan judul “Jilbab Melindungi Perempuan dan Menjaga Adat Minangkabau”.
bahwa Gubernur kita adalah sosok pribadi selain intelektual juga seorang Buya dan Ninik Mamak dengan gelar Mahyeldi Ansharullah Dt. Marajo.

“Jadi kalau ada yang masih meragukan kemampuan Beliau ya salah besar. Entah itu karena kurang tahu atau memang ada maksud lain memojokkan beliau”, ujar Fauzi Bahar.

Untuk itu, Fauzi Bahar, yang sukses sebagai Wali Kota Padang dua periode 2004-2014 menghimbau semua pihak untuk tidak membuat fitnah kepada pimpinan kita. Ia harus kita hormati. Jika ada yang kurang rasanya ya sampaikan secara baik baik. Tidak memakai bahasa rendahan dan menyinggung pendidikan dan organisasi.

Pekerjaan Garin Mushalla yang pernah dilakukan Gubernur itu adalah tugas yang mulia disisi Allah. Barangkali lantaran garin itulah Beliau ditakdirkan jadi Gubernur, tukas Fauzi yang sukses meraih profesor dengan program wajib jilbab (hijab) ketika jadi Walikota Padang 20 tahun lalu. Program itu juga diterapkan oleh Pemda dan Pemko se Sumbar.(*)


Sumber : Semangatnews.com.

Posting Komentar

0 Komentar

Selamat datang di Website www.indsatu.com, Terima kasih telah berkunjung.. tertanda, Pemred : Yendra