KAHMI Sumbar Undang EPYARDI ASDA Dialog Interaktif Di Hotel Kryad Padang.


 INDSATU ((Solok)-Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Sumatera Barat (Sumbar) mengundang EPYARDI ASDA untuk berdiskusi tentang provinsi di Hotel Kyriad Bumi Minang,Sabtu (4/5/2024). Dalam dialog interaktif tersebut ada Dua poin utama yang dibahas Epyardi, perlunya kepala daerah berkoordinasi dengan anggota DPR dan DPD dari Sumbar serta pentingnya investasi untuk Sumbar.Epyardi mengatakan bahwa setelah tiga tahun menjadi bupati, ia mengetahui kebutuhan dan masalah masyarakat Sumbar karena melihat, mendegar, dan merasakan langsung persoalan masyarakat.sewaktu menjadi anggota DPR tiga periode (2004—2018), ia hanya tahu bagian permukaan saja dari sekian banyak kebutuhan dan masalah Sumbar, karena hanya pulang pada masa reses dan kudapil di waktu waktu tertentu.

Setelah jadi bupati di kabupaten Solok yang menuntut hari hari harus banyak di habiskan sebagai kepala daerah di kabupaten Solok,serta interaksi dan diskusi dengan sesama bupati di sesumatera barat dalam pertemuan pertemuan informal di jakarta,bisa di dapat kesimpulan bahwa pembangunan di Sumbar stagnan,dan  Epyardi juga mendikusikan hal tersebut dengan politisi dari partai-partai lain. Mereka bersepakat bahwa harus ada tokoh yang melakukan terobosan untuk kemajuan Sumbar,

kemajuan  suatu  daerah bergantung kepada kepala daerahnya.“Dalam pengalaman Kami,kita sadari,banyak  persoalan Sumbar yang harus kita atasi,Membandingkan provinsi harus apple to apple dengan provinsi lain. Dulu Sumbar provinsi yang cukup mumpuni, dihargai semua provinsi. Mengapa beberapa dekade belakangan ini Sumbar melempem? Setelah melihat hal itu, karena tak banyak politisi yang mau maju, saya siap tinggalkan jabatan sebagai bupati untuk mambangkik batang tarandam, menjadikan Sumbar terbaik di Sumatera,” tutur Epyardi di hadapan ratusan anggota KAHMI Sumbar.

Jika diberi amanah untuk menjadi gubernur, Epyardi akan merangkul politis dari semua partai yang menjadi anggota DPR dan DPD dari Sumbar. Sebelum pemilu, kata Epyardi, politikus memang berbeda partai. Setelah terpilih, semua politisi tersebut merupakan tokoh Sumbar yang berjuang untuk masyarakat Sumbar.Sekarang bagaimana investor mau masuk, infrastruktur dasar tak ada disediakan. Pemimpin kita tidak luwes untuk berbicara dengan investor karena dia bukan entrepreneur (pengusaha). Tak mengerti bisnis. Yang dimiliki Sumbar hanya tempat yang indah, tanah yang subur. Semua itu tak cukup jika diolah sebagaimana biasa. Pemda harus berpikir untuk meyakinkan investor untuk investasi di Sumbar. Jika ada investasi, ada lapangan pekerjaan. Kalau tak ada investor, jangan harap Sumbar maju,” kata Epyardi.

Agar investor mau berinvestasi di Sumbar, menurut Epyardi, pemerintah daerah harus memberikan jaminan kemudahan untuk perizinan berinvestasi dan memberikan infrastruktur yang cukup memadai. Ia melakukan hal itu di Kabupaten Solok sehingga banyak investasi yang berkaitan dengan pariwisata sejak ia menjadi bupati.

“Saya punya banyak kawan investor karena saya investor. Saya mengerti bisnis. Saya paham cara mengajak orang untuk berinvestasi. Tujuan mereka berinvestasi untuk dapatkan keuntungan, tenang, nyaman. Banyak orang yang mau investasi di Sumbar jika pemerintah daerah membentangkan karpet merah untuk investor,” ujarnya.

Dan tak kalah penting nya semua akan bisa terwujud jika hubungan pemerintah daerah dengan pemerintah pusat terbangun secara politik dengan baik(IST)


Posting Komentar

0 Komentar

Selamat datang di Website www.indsatu.com, Terima kasih telah berkunjung.. tertanda, Pemred : Yendra