Seleksi O2SN Panitia Tidak Mau Libatkan Forki Kabupaten Solok,Paksakan Utus SMP 1 Kubung Tanpa Tahapan Seleksi

 


Seleksi O2SN Cabang Karate Kab.Solok Ricuh.Ketua Pencab INKAI Layangkan Surat Protes Ke Dinas Disdikpora.

INDSATU-solok-Ajang seleksi atlit Olimpiade Olahraga Sains Nasional(O2SN) tingkat sekolah menengah pertama (SMP)cabang karate Kabupaten Solok yang diadakan di sport hall batutupang,Koto baru Kecamatan Kubung  pada hari rabu 12/6/2024 berakhir ricuh.

Kejadian ini bermula dari tidak ada nya kesepakatan antara ketua pelaksana kegiatan yang dimotori oleh kepala bidang (KABID SMP) dinas pendidikan dan pemuda olahraga (DISDIKPORA) Kabupaten solok dengan Pengurus Cabang (Pengcab) Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Kabupaten Solok. 

Ketua pengurus cabang(pengcab) INKAI kabupaten solok, Hafni Hafis mengaku sangat kecewa dengan kejadian ini,dirinya sangat menyayangkan sikap arogansi dari panitia yang tidak berkoordinasi dengan forki kabupaten solok. 

Semestinya kegiatan ini berjalan sesuai dengan Petunjuk Teknis (Juknis) O2SN 2024, "Kepala Dinas Kabupaten/Kota membentuk panitia O2SN SMP terdiri atas unsur Dinas pendidikan, Pengurus Cabang (Pengcab) olah raga yang diperlombakan atau dipertandingkan, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), perguruan tinggi setempat dan Instansi lainnya.

Bentuk dari kekecewaannya Hafni Hafis selaku Ketua pencab IKAI kabupaten solok, melayangkan surat protes ke dinas pendidikan dan pemuda olah raga (DISDIKPORA)kab,solok.pada hari kamis 13/062024.

Lebih lanjut ketua INKAI yang juga ketua fraksi partai Gerindra kabupaten solok tersebut juga mengatakan,

"Ini sangat aneh, seharusnya apapun seleksi multi cabang olahraga, selalu melibatkan pengurus olahraga yang dipertandingkan tersebut,tapi kenapa di Kabupaten Solok kali ini ada panitia malah melakukan seleksi Cabor karate tidak mau melibatkan  Forki. 

Ini adalah seleksi untuk ivent resmi dan kita tidak mau pertandingan ini diadakan asal-asalan tanpa mengikuti aturan Forki. Termasuk sistem pertandingan dan wasit yang memimpin pertandingan.wasit yang akan memimpin jalannya pertandingan seharusnya telah mengantongi lisensi Forki. kalau wasit tidak ada lisensi resminya apakah hasil yang dikeluarkan nantinya dapat dipertanggung jawabkan?.

"Kalau tidak menggunakan juknis yang legal tentu aturan yang dipakai dipertanyakan keabsahannya,tentu pertandingan berjalan akan  seperti “Cakak balai” nantinya.

lebih lajut Hafis menerangkan ,"Selama ini pertandingan karate selalu melibatkan Forki. Baru kali ini panitia ingin melaksanaan pertandingan dari wasit MGMP, yang mana secara otomatis bukan dari karateka. Bahkan, ironisnya pelaksanaan seleksi juga tidak menurunkan tim medis. sementara itu panitia seleksi dari unsur MGMP, memutuskan bahwa perwakilan dari SMPN 1 Kubung. diloloskan ke O2SN tingkat provinsi, meski tanpa seleksi. 

 Kisruhnya kegiatan seleksi O2SN dikabupaten solok ini sontak menjadi viral,dalam rentang waktu dua hari pasca kejadian ,sudah menjadi perbincangan dimedsos dan grup-grup whatshap,banyak yang menyayangkan kejadian ini.

Sikap arogansi yang dipertontonkan oleh oknum2 dinas terkait ini jadi cerminan ketidak patuhan administrasi dan regulasi sehingga legalitas sebuah keputusan jadi lemah,apa lagi ini persiapan ajang resmi yang punya aturan aturan yang harus di penuhi,sangat disayangkan,kejadian ini membuka celah kekecewaan dan  memunculkan persepsi buruk di kalangan insan olah raga terhadap Pemda kabupaten Solok,seharus nya pejabat teknis yang di percaya dan di beri tanggung jawab dalam penyelenggaraan event resmi ini tidak melakukan hal hal yang menimbulkan polemik yang dapat merusak niat baik bupati Solok.

"Kasihan kita sama Bupati Epyardi Asda,beliau sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga dan merawat kepemimpinan yang kuat,jadi rusak oleh pelaksana teknis hanya gara gara faktor ketidak patuhan terhadap regulasi,dan saya yakin pak bupati tentunya tidak akan terlalu jauh mencampuri urusan teknis pelaksanaan,tapi coba lah Kabid SMP yang dalam kegiatan ini yang di beri tanggung jawab dalam menggelar kegiatan ini juga punya rasa tanggung jawab pula untuk menjaga niat atasan nya tersebut",sambung Hafni Hafiz di iringi anggukan pengurus pengcab lain sebagai bentuk mereka setuju dengan pandangan ketua INKAI tersebut.

lebih lanjut Hafni Hafis mengantakan "sebenarnya Kita telah melihat gejala, dan telah menduga akan timbul permasalahan ini dari kemaren-kemaren. tapi kita tetap berfikiran positif saja.

saya ,sudah melaporkan hal ini ke Sekretaris Daerah (Sekda) dan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Solok. Menurutnya, Sekda Medison dan Kadisdikpora berjanji akan merespons dan menindaklanjuti hal ini. 



Bahkan, kita juga telah menghubungi Kepala Bidang SMP Disdikpora Kabupaten Solok, Dr. Masrul ,M.pd dan Ketua Pengcab Forki Kabupaten Solok, Mardaus entah kenapa mereka sama sekali tak merespons. 

Kita tentu sangat kecewa. karena dinas terkait yang mestinya bertanggung jawab atas kemajuan olahraga dikabupaten solok ini.  permintaan kita hanya satu lakukan kembali seleksi ulang "tutup Hafni Hafiz (hf)

Posting Komentar

0 Komentar

Selamat datang di Website www.indsatu.com, Terima kasih telah berkunjung.. tertanda, Pemred : Yendra