INDSATU.COM – Partai Gerindra tak akan beri toleransi bagi kader gerindra yang tak patuh atas perintah partai dalam mensejahterakan masyarakat. Hal ini dipertegas oleh Andre Rosiade selaku ketua DPD Gerindra Sumatera Barat kepada eranusantara.co, Minggu, (1/8) siang.
Hal ini berawal dari pembacaan pandangan akhir fraksi Gerindra dalam pembahasan RPJMD Kab. Solok di Chinangkiak milik Bupati Solok, Epiyardi Asda pada Minggu, (1/8).
Sebelumnya Fraksi Gerindra DPRD Kab. Solok sudah mengeluarkan keputusan resmi untuk mengikuti pembahasan di Kantor DPRD Kab. Solok sesuai SPT yang ditanda tangani ketua DPRD Kab. Solok, Dodi Hendra. Namun, dua anggota fraksi gerindra atas nama Madra Indriawan dan Septrismen terlihat hadir dalam pembahasan di Chinangkiak.
Parahnya, Madra sendiri terlihat membacakan pandangan fraksi Gerindra dalam kegiatan ini tanpa persetujuan ketua fraksi. Hal ini dibenarkan oleh ketua fraksi Partai Gerindra DPRD Kab. Solok, Hafni Hafis kepada eranusantara.co melalui sambungan sellularnya Minggu, (1/8) siang.
“Kami fraksi Gerindra sudah menyatakan sikap untuk melakukan pembahasan di DPRD, bukan di chinangkiak. Kita juga sudah memperingatkan kepada dua orang ini, tapi mereka tetap ngeyel,” ungkap Hafni Hafis.
“Saat ini kami sedang menyiapkan laporan kepada DPD dan akan diteruskan ke DPP terkait prilaku dua anggota Fraksi Gerindra ini, intinya kami tidak pernah menyuruh saudara Madra maupun Septrismen untuk hadir disana, apalagi membacakan pandangan fraksi,” tegasnya menambahkan.
Diwaktu berbeda, Andre Rosiade selaku Ketua DPD Gerindra Sumbar mengatakan bahwa dua kader gerindra ini sudah tidak ingin di Gerindra lagi.
” Jika ada anggota Fraksi Partai Gerindra yang tidak mengikuti intruksi fraksi yang merupakan garis kebijakan partai, mungkin yang bersangkutan sudah tidak tertarik menjadi anggota fraksi partai Gerindra,” ungkapnya kepada eranusantara.co, melalui sellularnya.
“Terkait itu, partai akan mengambil tindakan tegas, apalagi dalam waktu dekat yang bersangkutan akan disidang di mahkamah partai, hanya saja saat ini tertunda akibat pemberlakuan PPKM,” jelasnya.
Andre Rosiade mengatakan bahwa hidup adalah pilihan.
“Hidup adalah pilihan, silahkan ikut fraksi Gerindra, arah kebijakan Partai atau silahkan ikut Pak Bupati di Chinangkiak,” ungkap Andre mempersilahkan.
Saat ditanyai mengenai sanksi apa yang akan diberikan, Anggota DPR RI ini menunggu hasil sidang Mahkamah Partai.
“Kita menunggu hasil sidang mahkamah partai, saya tidak ingin mendahului, tapi segala opsi terbuka. Yang pasti, Partai Gerindra akan memberi sanksi tegas. Partai Gerindra mempersilahkan, demokratis silahkan, kalo mau ikut partai good, mau ikut bupati silahkan. Tapi tentu konsekwensinya jelas kan, kalo mau ikut bupati tentu berhenti dari kaden Gerindra,” tegas Andre.(*)
0 Komentar