INDSATU - Sepakat dengan walimurid kelas 10, Deta Mahendra, kepala SMK 6 Padang menerapkan aturan yang tidak memperbolehkan membawa smartphone pada saat jam belajar.
"Kita sepakat ya bapak, ibuk? Kita terapkan aturan baru untuk melarang anak - anak kita membawa smartphone ke sekolah,"ujarnya saat mengelar rapat dengan walimurid di Edotel, Senin ( 15/07 ).
Dia berharap dukungan dari walimurid untuk bekerja sama dalam menerapkan disiplin agar sejalan dengan aturan sekolah.
Terbukti, lanjut Deta Mahendra, dengan menerapkan disiplin di rumah dan di sekolah akan terlahir anak-anak berprestasi.
"Saat ini anak kita dari jurusan busana sedang mempersiapkan dari untuk mengikuti lomba desain busana ke negara Prancis" ungkap Kepsek sambil menampilkan salah seorang anak yang akan mengikuti lomba itu.
Terhadap itu, ketua Komite Sekolah, Firman Wanipin menyambut baik keputusan bersama terkait aturan yang diterapkan tentang tidak dibolehkan membawa smartphone saat jam sekolah.
" Kita beri apresiasi kepada pak Deta Mahendra, sesuai kesepakatan bersama dengan walimurid yang sengaja di undang hari ini. Mereka bersepakat untuk melaksanakan aturan tentang smartphone " sebut Firman yang juga manager di media Rakyat Sumbar.
Lebih lanjut, Wan Ipin mengajak seluruh walimurid yang hadir agar dapat saling membantu untuk sekolah guna meningkatkan prestasi pelajar.
"Kita melihat bukti kerja keras semua guru dalam meningkatkan produktivitas murid, terbukti dengan berhasilnya salah seorang murid yang mengikuti lomba ketingkat International" sebutnya.
Wan Ipin juga menyampaikan agenda komite sekolah kepada walimurid yang hadir untuk membantu secara finansial guna meringankan beban sekolah.
"Melihat dari anggaran sekolah melalui dana BOS yang masih minim untuk kegiatan anak-anak, saya berharap, mari bersama-sama kita meringankan biaya tersebut melalui dana komite. Tentu besaran yang diberikan walimurid disesuaikan dengan kemampuan kita juga" pungkasnya.(*)
Sumber : Minang satu.com
0 Komentar